Peserta DIKDAS LISKA, sedang asyik belajar saron dan bonang. (20/03/2015. Anyelir Januar) |
PERSKOM.
Bandung, 20 maret 2015. Unit Lingkung Seni Gerakan Pramuka
(LISKA) Gudep KB. 23001-23002 Pangkalan UIN Sunan Gunung Djati Bandung
mengadakan kegiatan Pendidikan Dasar (DIKDAS) LISKA, yang bertujuan untuk
mengembangkan bakat para peserta di bidang kesenian khususnya dibidang
karawitan.Selain untuk mengembangkan bakat para peserta DIKDAS LISKA merupakan
pintu gerbang untuk menjadi anggota unit liska.
Pamong Unit LISKA, Idad
Idul Adha memaparkan bahwa, “ DIKDAS LISKA ini merupakan kegiatan yang salah
satunya bertujuan untuk menjaga budaya bangsa, yaitu budaya sunda. Kita semua
harus menjaga budaya bangsa sendiri. Jangan alergi terhadap budaya bangsa
sendiri, jangan sampai ketika budaya kita diakui oleh bangsa lain baru kita
ambek-ambekan. Kalau pribahasana mah bagaikan orang kebakaran jenggot, padahal
dulu jenggotna tidak tumbuh-tumbuh.”
Pembukaan dikdas liska
diadakan pada tanggal 20 maret 2015, yang dihadiri oleh Pamong Unit LISKA,
Ketua Dewan Racana, Ketua Unit dan Kakak Anggota Dewasa. Peserta kegiatan DIKDAS
ini merupakan anggota Pramuka UIN Bandung. Peserta dalam kegiatan ini berjumlah
18 orang, 3 putra dan 15 putri.
DIKDAS LISKA diadakan
tanggal 20, 21, dan 22 maret 2015. Agenda dalam kegiatan ini, materi dan uji
kawani. Materi-materi yang disampaikan pada DIKDAS LISKA yaitu karawitan dan
sejarah Liska oleh pak Idad Idul Adha, seni rupa dan seni drama oleh pak Riko. Dan
pada tanggal 22 maret terjadwal untuk uji kawani, para peserta di uji
keberaniannya untuk menjadi seorang artis jalanan di pasar manglayang. “Tujuan dari
menjadi artis jalanan tersebut, agar para peserta merasakan bagaimana tampil
didepan umum dan merasakan menjadi seorang entertaint,
selain itu secara tidak langsung mereka akan merasakan susahnya mencari uang”,
tutur ketua Unit LISKA Maya Anisa. DIKDAS LISKA tahun ini, lebih menitik beratkan dibidang karawitan. Para peserta dilatih untuk menjadi seorang nayaga, sinden, penari, payung dan punggawa. Para nayaga, dilatih memainkan alat musik saron, bonang, kendang dan juga gong. Penari dilatih tari merak dan tari mayang.
Follow
up
setelah DIKDAS LISKA akan diadakannya DIKLAT (Didikan dan Latihan) LISKA yang
bertujuan untuk menspesialisasikan para peserta DIKDAS LISKA.
Harapan dari ketua unit
liska, “ Peserta lebih berkarya lagi di unit LISKA dan di Gudep sendiri. Inti nya
para peserta agar selalu mengabdi dan berkarya”.